Kepada Yang Terhormat

Iftihal Muslim Rahman

Kepada yang terhormat
Negara kami bukan negara komunis yang tidak boleh mengeluarkan pendapat dan memperjuangkan hak karena semua diatur kediktatoran
Negara kami bukan negara kapitalis yang pemilik modal adalah pemilik kebijakan dan berkuasa untuk negeri
Negara kami negara apa buat yang terhormat?
Kami bingung
Kami mati
Kami dibunuh negara sendiri
Kami tidak boleh apa-apa
Lalu mau negara apa, yang terhormat?

Aku sulit mempercayai yang terhormat
Betapa telah direnggus segala senyum
Betapa telah dipaksa pura-pura kenyang kala perut kurunyuk diteriaki cacing
Tidakkah tersentuh dimana yang terhormat makan besar tiap hari tapi rakyat banyak pening mau makan apa sekarang?
Bolehkah ku minta yang terhormat periksa kejiwaan?
Barangkali psikis terganggu sampai tega membunuh banyak nyawa
Jangan salahkan yang lain, ya, yang terhormat
Aku makin takut yang terhormat gangguan jiwa

Harapan itu tak ada, yang terhormat
Semua dipaksa hidup dan baik-baik saja
Semua berpura-pura di panggung yang dipesan oleh yang terhormat
Sandiwara menawan yang terhormat
Semoga tak ada tawa dalam benakmu yang terhormat, kala kabar kematian terus datang silih berganti
Yang maha a b c d sampai z bahkan tak terhingga menunggu ajang pembalasan pada yang terhormat
Gugur bunga

Bekasi, 1 Mei 2020

Komentar

Postingan Populer