Bagian Terbaik
Oleh: Iftihal Muslim Rahman
Satu hal yang perlu aku jelaskan, jika hatimu masih tertaut padanya yang sanggup menyakitimu berulang kali dan membuang aku pada hatimu, akan ku gemakan kabar perpisahan.
Kabar paling menakutkan yang di dalamnya terdapat rapalan keji bahwa yang membahagiakanmu tak sanggup kau bawa menelusuri hidup, sedang kau memilih hidup menderita, kau bangun nerakamu sendiri yang akan aku tertawakan nantinya.
Kau selalu mengetahui, ada air mata di balik tiap tawaku, bahwa aku selalu menangisi kita yang tak kunjung bahagia, kau yang semakin menutup diri, aku perlahan menyerah, kau yang berhenti peduli, aku yang berhenti berjuang.
Kau tahu lelahnya bertahan sendirian? Mengapa tak meminta aku pergi saja? Bukankah lebih baik daripada membiarkan aku menyerah? Sebab aku terlalu jahat pada egoku untuk bertahan apapun yang terjadi sampai kau benar-benar mengusirku. Supaya kau tahu, perempuan ini mencintai dirinya yang menjadikanmu bagian dari kebahagiaannya.
Suatu hari nanti, mungkin aku akan sadar betapa bodohnya sangat mencintaimu, padahal kau begitu angkuh meluluhkan hatimu untukku, entah untuk siapa hatimu diberi, kau enggan membahagiakanku, itu saja yang aku tahui.
Tapi, aku tak pernah menyesal pernah mencintaimu, sebab itu masih, aku masih dan entah kapan bisa sembuh dari mencintaimu, dari lukamu, entah apakah aku akan mati dalam keadaan mencintaimu, atau mati dalam keadaan hati yang hampa, tanpa siapapun.
Sebab aku tak yakin akan menjatuhkan lagi hatiku selepas semua beban hidup yang kau tunjukan, aku tak ingin larut lagi, janjiku akan tetap seperti awal kita bertautan, aku tidak akan pernah memberikan hal yang terbaik dari diriku selain padamu, aku tidak akan pernah memberikan hatiku sepenuhnya seperti kepadamu, janji itu tak pernah lepas dari genggamanku, aku tak ingin ingkar untuk ini.
Entah seberapa besar perasaanku padamu, yang pasti, menghubungimu kini menjadi sebuah rasa takut bagiku, aku kehilangan banyak waktu hanya untuk mencintaimu, aku menikmati semua kesakitan ini seperti orang dengan gangguan jiwa, tapi aku tak akan pernah menyesali putaran waktu ini, aku bahagia bahkan hanya dengan mencintaimu.
Mei 2020
Satu hal yang perlu aku jelaskan, jika hatimu masih tertaut padanya yang sanggup menyakitimu berulang kali dan membuang aku pada hatimu, akan ku gemakan kabar perpisahan.
Kabar paling menakutkan yang di dalamnya terdapat rapalan keji bahwa yang membahagiakanmu tak sanggup kau bawa menelusuri hidup, sedang kau memilih hidup menderita, kau bangun nerakamu sendiri yang akan aku tertawakan nantinya.
Kau selalu mengetahui, ada air mata di balik tiap tawaku, bahwa aku selalu menangisi kita yang tak kunjung bahagia, kau yang semakin menutup diri, aku perlahan menyerah, kau yang berhenti peduli, aku yang berhenti berjuang.
Kau tahu lelahnya bertahan sendirian? Mengapa tak meminta aku pergi saja? Bukankah lebih baik daripada membiarkan aku menyerah? Sebab aku terlalu jahat pada egoku untuk bertahan apapun yang terjadi sampai kau benar-benar mengusirku. Supaya kau tahu, perempuan ini mencintai dirinya yang menjadikanmu bagian dari kebahagiaannya.
Suatu hari nanti, mungkin aku akan sadar betapa bodohnya sangat mencintaimu, padahal kau begitu angkuh meluluhkan hatimu untukku, entah untuk siapa hatimu diberi, kau enggan membahagiakanku, itu saja yang aku tahui.
Tapi, aku tak pernah menyesal pernah mencintaimu, sebab itu masih, aku masih dan entah kapan bisa sembuh dari mencintaimu, dari lukamu, entah apakah aku akan mati dalam keadaan mencintaimu, atau mati dalam keadaan hati yang hampa, tanpa siapapun.
Sebab aku tak yakin akan menjatuhkan lagi hatiku selepas semua beban hidup yang kau tunjukan, aku tak ingin larut lagi, janjiku akan tetap seperti awal kita bertautan, aku tidak akan pernah memberikan hal yang terbaik dari diriku selain padamu, aku tidak akan pernah memberikan hatiku sepenuhnya seperti kepadamu, janji itu tak pernah lepas dari genggamanku, aku tak ingin ingkar untuk ini.
Entah seberapa besar perasaanku padamu, yang pasti, menghubungimu kini menjadi sebuah rasa takut bagiku, aku kehilangan banyak waktu hanya untuk mencintaimu, aku menikmati semua kesakitan ini seperti orang dengan gangguan jiwa, tapi aku tak akan pernah menyesali putaran waktu ini, aku bahagia bahkan hanya dengan mencintaimu.
Mei 2020
Komentar
Posting Komentar