Gemercik

Oleh: Iftihal Muslim Rahman

Hujan, ranum harum tanah tenang, gemercik terdengar di atap, menggulung badan pada selimut, bolehkah aku terlelap lagi?‬

‪Senyum balasnya, jawab dengan segala arti, akan ku nikmati kali ini, nikmat dari gerimis deras tiada ketegangan petir di langit hitam.‬

Ada kala tangis melembut mengurai duka, ada cerita memalsukan kejahatan melebur kebaikan tak terlihat.

Angan penjaga langit merobohkan lewat badai, tapi tidak kali ini dari derasnya saja hanya untuk merunduk penuh rasa syukur.

Bangunlah jiwa-jiwa yang merintih, doa adalah penguat tapi langkah tak bisa sekadar bersujud saja, carilah kedamaian walau sakit terasa.

Kabarkan pada tanaman, jangan dulu mati, hujan memberi berkat kehidupan, kali ini tumbuhlah dan topang niat baik Tuhan, berpapasanlah segala kebaikan.

Pembela di tanah asri tak akan baik tapi hiduplah meski hari-hari terdengar menegangkan, turun sertalah rapalan mantra agar bunga tak lagi layu.

Penutup adalah kematian, tapi jangan mati, jangan sampai menghidupi segala kebaikan. Tenanglah. Gerimis mulai reda. 

‪Bekasi, 4 mei 2020

Komentar

Postingan Populer