Syair Penunggu Ketidakpastian


Pendakian Terakhir

Entah sampai kapan
aku mampu bertahan melawan luka
kini aku keletihan dalam berjuang
aku merintih sendirian atas semua air mata

Enyahlah semua nelangsa
karena aku tak sanggup lagi
berada disini hanya akan menyakitiku
bukan hanya aku,mungkin juga kau

Harusnya tak sejauh ini aku mendaki
kau jatuhkan aku ke dalam jurang
padahal aku nyaris sampai ke puncak
dan aku sadar betapa sia-sianya aku mendaki

Aku keletihan untuk mendaki lagi
sendirian melawan kesakitan
tanpa ada yang peduli menemani lelahku
lalu pantaskah jika aku menyerah?

Sudah setinggi ini aku melangkah
dan aku harus turun ke bawah lagi
tapi apa daya
jika puncak pun tak ingin aku singgahi

Jika aku karang dilautan
pasti aku telah hancur
diterpanya selalu oleh ombak-ombak ganas
tanpa ada yang memecah deru ombak

Kebisuan Cinta

Sudah selama ini kita bersama
tanpa pernah bicara tentang rasa
aku menepi melawan risau
apa aku ada dalam hatimu?

Kita sudah terlalu dekat
tapi selalu ada batas untuk lebih dari teman
kamu yang tak membuka hati
atau aku yang kurang keras mengetuk pintunya

Berulang kali aku meminta kau tuk membukanya
tapi semua sia-sia
aku terlalu letih untuk mencobanya lagi
kamu terlalu menahannya

Aku telah sampai di titik akhir perjuanganku
tak mau memaksamu membukanya
aku pun takut melukaimu
aku bertahan dengan semua ketidakpastian

Aku masih dalam perbatasan yang kau buat
karena sekuat apapun aku meminta masuk
kamu tidak akan menggubrisnya
tulusku tak akan pernah berarti untukmu

Luasnya Perbedaan

Aku masih terus berjuang
melawan kerasnya hatimu
mendaki tingginya cintamu
mengarungi luasnya jiwamu

Namun semakin aku berjuang
aku semakin kehilangan arah
aku kesakitan menapik semua harapan semu
benteng itu terlalu menjulang tanpa bisa ku gapai

Kamu membuat benteng yang begitu tinggi
lambat laun aku makin tersesat
dan aku tak bisa lepas dari jeratan ini
cinta padamu tak mampu ku padamkan

Seandainya benteng yang kau buat
dapat ku habiskan dengan mendaki
maka akan kau lakukan
namun benteng yang kau buat bukan seperti itu

Benteng ini bukan soal tempat
benteng yang kau buat ini tentang rasa
kita berdua terpisah oleh perasaan yang berbeda
aku yang mencintaimu tanpa pernah kau merasakan hal yang sama

Meratapi Tungguku

Aku masih meratapi sepiku
begitu nelangsanya segala harapku
tanpa jenuh aku berjuang sendirian
dan selalu terpanjat doa tuk bahagia

Apakah segitu tak ternilai semua tungguku?
apa aku salah jika aku menyerah?
aku kelelahan atas permainanmu
aku muak bertahan dalam kebisuan ini

Dunia seolah terlalu berpihak
membiarkanmu memiliki rasa pada dia yang tanpa tulus
mungkin setelah ini
kau anggap aku terlalu lemah dan tanpa ketulusan

Jika begitu,selama ini perjuanganku kau anggap apa?
sampah?cakap angin?
keras hati ku bertahan hingga sejauh ini
kau anggap aku hanya akan mempermainkan hati?

Hanya aku dan Tuhan yang tahu
betapa tulus aku bertahan dengan pengabaianmu
seberapa kuat aku menahan nelangsanya disakitimu
hanya karena satu alasan klasik,cinta

Komentar

Postingan Populer