Arti Hadir Mu
Kalian tau,aku ini bukan orang yang cerdas. Aku sangat malas dan membiarkan semuanya berjalan seiring waktu. Bahkan di kelas 2 SMA hampir semua nilaiku hancur. Dan aku tidak peduli. Aku terkenal cuek dengan semua nilai-nilai di kelas. Terutama pada pelajaran exact. Aku lebih suka main. Bahkan ketika aku akan ulangan,aku tidak pernah membaca buku. Kebiasaan yang sangat buruk.
Namun semua berubah. Sejak april 2014,aku mulai mengubur semua kenangan dengan masa laluku,sebut saja Rasdi. Aku bertekad jika sampai 1 tahun kami berpisah ia masih saja menutup diri,aku akan benar-benar pergi darinya. 3 april 2014,aku pergi sendirian nonton bioskop. Aku masih ingat judul filmnya,3600 detik. Seperti orang bodoh disana sendirian. Tapi inilah yang aku inginkan,sendirian pergi dengan motorku,mengelilingi sudut kota Bekasi sendirian. Aku ingin mengenang semua cerita lamaku dengan masa laluku itu sebelum pada hari itu berakhir,aku menetapi janjiku,mengubur semua ingatan tentang dia dan memulai masa yang baru.
Kau tau,ini bukan hal yang mudah. Tapi aku percaya aku bisa melakukannya. Ada lelaki yang mendekatiku,sebut saja namanya Panji. Aku senang dengan dia yang berusaha membuatku percaya bahwa akan ada bahagia lain. Dan pada tanggal 14 april 2014 kami berpacaran. Namun, ada hal lain yang terjadi. Dia,sebut saja Eka. Melintas di depanku. "Eka mirip ya sama Panji" ujarku pada temanku. Temanku merasa aneh dengan pandanganku terhadap Eka. Bagaimana tidak,aku ini memang sangat membencinya,sangaaaaaaaaaaaaaaaaaat benci. Dan setelah bertatapan langsung dengannya,aku langsung terkejut. "Gak mungkin gue suka sama Eka. Gue udah punya pacar. Tapi muka dia mirip sama Panji." Temanku membenarkan hal itu,bahwa aku sudah punya pacar dan tidak pantas menyukai orang lain lagi,juga tentang Eka yang mirip dengan Panji.
Oke,aku akan coba mendeskripsikan mereka berdua. Panji adalah orang yang tidak bisa serius,ia membenci organisasi yang membosankan baginya,ia sulit membaur dengan teman-temanku,ia orang yang malas. Eka adalah ketua OSIS sekolahku,ia cerdas,ia rajin,ia suka berorganisasi,ia beribawa bagiku,dan aku senang ia juga berteman dengan teman-temanku. Yang jelas,Eka jauh lebih baik dari Panji.
Hubunganku tidak berlangsung lama dengan Panji,setelah 9 hari berpacaran,ia merasa tidak cocok denganku. Aku yang tidak mencintainya merasa tidak keberatan dengan perpisahan yang ia pilih. Dan masalah sakit hati yang baru pun muncul. Eka masih berpacaran dengan perempuan yang satu sekolah denganku. Itu hal yang menyakitkan tiap melihat mereka berangkat sekolah bersama,sarapan bersama,pulang sekolag bersama,dan selalu bersama. Dan aku mulai menyadari,aku sayang padanya.
Aku pun menyadari aku tidak boleh memiliki perasaan padanya. Eka adalah orang yang ku benci,aku pernah menghinanya habis-habisan di depan umum. Tapi semakin aku melawan perasaan ini,perasaan ini justru semakin dalam.
April-mei semua masih baik-baik saja,perasaan ini masih sanggup ku tangguhkan. Namun semua berubah setelah tepat tanggal 26 juni 2014 aku pergi berdua untuk pertama kalinya dengan Eka. Rasa ini tumbuh semakin dalam. Aku merasakan bahagia yang sama,rasa hangat kebahagiaan yang satu tahun hilang dari diriku. Tadinya aku akan mati rasa oleh cinta,tapi aku salah. Hei Eka,listen me! I love you so much.
Aku semakin senang setiap kali berkomunikasi dengannya meski hanya lewat bbm. Tidak banyak yang tau tentang kedekatan kami. Tapi yang pasti,aku tau semua ini akan menyebar luas. Eka adalah ketua OSIS,ia sangat terkenal di sekolah ini,semua orang mengenalnya.
Rasa ini semakin besar,aku tau kini aku mencintainya.
Setelah kenaikan kelas selesai,aku bersyukur tidak sekelas dengannya. Kini kami kelas 3 SMA. Dan begitu banyak perubahan yang terjadi pada diriku. Rajin belajar misalnya. Bukan hanya faktor karena sekarang kelas 3 SMA,tapi juga karena aku juga harus unggul. Mantan kekasih Eka "katanya" cerdas,maka aku harus lebih darinya. Karena menurutku,seseorang akan memilih pasangan yang lebih baik dari mantannya. Nilai-nilaiku semakin membaik,bahkan tugas harianku juga bagus-bagus. Dan aku senang,aku sangat berterima kasih kepada Eka. Berkat dia,aku termotivasi untuk menjadi yang lebih baik dalam segala hal.
Eka benar-benar memberi perubahan dalam hidupku,kehadirannya sangat berarti untukku. Dan karena cinta untuknya,aku mampu menjadi pribadi yang lebih baik.
Untukmu,yang memberi arti lebih baik untuk hidupku.
Komentar
Posting Komentar