Selalu Ada Alasan Untuk Bertahan

Entah dengan cara apa aku mengungkapkannya. Aku terlalu bingung dengan semua ini. Dalam setiap sujudku,aku berharap kepada Tuhan. Bila memang orang yang kini ku cintai memang ditakdirkan untuk bersatu denganku,maka permudahlah jalanku untuk membuatnya mencintaiku dan mudahkan aku untuk menjaganya. Namun bila memang aku dan dia tidak dalam bersama,maka biarkan aku tenang untuk menghadapi kesakitan,izinkan aku mengikhlaskan,dan jauhkan aku darinya. Aku ingin benar-benar mengikhlaskan (lagi). Aku pernah mencobanya,maka untuk kedua kalinya harusnya bisa jauh lebih mudah.
But I'm wrong. Semua justru terasa sulit. Jalanku menuju cintanya tak mampu aku lewati. Dan aku kelelahan untuk menunggu. Aku ingin menepi,ingin menyembuhkan luka sedikit-demi sedikit. Seharian aku tidak menghubunginya terlebih dahulu. Jujur aku merindunya,namun aku harus kuat untuk tidak lagi menghubunginya lebih dulu. Ia terlalu dekat dengan teman-teman yang tidak menyukai hubungan kami,bahkan aku mulai merasa sahabatku berlaku demikian. Tak jarang,aku melihat sahabatku bersama dengannya. Jujur,aku iri.
Mereka dengan mudahnya bercanda serta berbicara di hadapan banyak orang. Sedangkan aku,hanya bisa menatapnya dari jauh. Biarpun kami berbicara,pasti hanya sekedar omong kosong dengan waktu singkat. Ia terlalu menjaga jarak denganku. Kadang terlintas dalam fikiranku,apa ia malu sedang dekat dengan wanita sepertiku? Aku mengerti,dan aku paham. Semua hanya fikiranku belaka. Namun semua ini menyakitkan.
Awalnya ku kira tidak akan sesulit ini. Semua terasa semakin menyakitkan. Aku kira sentuhan lembutnya setiap berpergian berdua denganku, hanya akan ia lakukan terhadapku. Tapi aku salah,ia melakukan hal itu kepada semua orang. Awalnya aku tak pernah melihat secara langsung,hanya orang-orang yang menceritakannya.
Namun kini,aku melihatnya secara langsung. Tuhan, mengapa harus sahabatku yang diperlakukan seperti itu juga? Rasanya terlalu sakit untuk diungkapkan. Aku harap aku bisa bersikap seperti tak ada apa-apa,tapi aku tau, aku tak mampu melakukan hal sebijaksana itu. Hatiku terlalu sakit.
Beberapa waktu belakangan,aku bisa untuk tidak menghubunginya terlebih dulu. Aku berfikir,jika Tuhan menyulitkan jalanku,berarti ia tidak akan bisa ku miliki dan aku fikir Tuhan ingin aku berhenti. Tapi entah apa yang terjadi. Dia yang ku cintai berubah. Jika aku tidak menghubunginya terlebih dahulu,maka ia yang menghubungiku dulu. Dan aku semakin kesulitan untuk merelakan.
Bahkan kini,ia tak segan mengajakku pergi, padahal biasanya akulah yang mengajaknya pergi. Maka kini ku lantangkan kepada mereka yang ingin aku berhenti berjuang,kalian tak tau apa-apa tentang aku dan dia. Hanya aku dan dia yang mengetahui seperti apa kami. Kalian perlu tau,bukan hanya sekeras apapun aku mencoba dan tanpa gubris darinya. Tapi kalian juga perlu mengerti, bahwa selalu ada alasan mengapa aku bertahan untuk memperjuangkannya. Dan tentang cinta,itu adalah alasan utama dari segala bentuk alasan mengapa aku kuat berjuang dan bertahan di atas kesakitan ini. Berjuang memang bukan hal yang mudah, tapi ketika ikhlas menyertai, maka semua hal tidak akan terasa begitu sulit.

Komentar

Postingan Populer