Menuju Perayaan Paling Meriah 6
Aku membayangkan bangun pagi dengan semangatmu, melihat wajahmu berseri dengan lesung pipi yang sangat ingin selalu ku sentuh.
Tak hanya itu, ku bayangkan lagi bagaimana pada siang dan sore harinya kita bertutur ada apa dengan hari ini.
Hingga malam tiba, kita kembali menceritakan tentang rindu dan temu yang ingin disegerakan. Wajahmu ku lihat hingga matamu sayup-sayup tertutup rapi, dan ku ujar lagi “selamat tidur dengan lelap” dengan rapalan doa “semoga kita bisa saling memimpikan”.
Ah, betapa indahnya membayangkan penilaianmu tiap aku memulai langkahku, katamu aku cantik!
Aku yang merasa terpuruk lekas memberi senyum terbaik sebab bahagia yang kau berikan dengan sederhana.
Terima kasih sanggup membuatku percaya bahwa aku masih bisa baik-baik saja dan masih bisa merasa aman selepas langkahku untuk merelakan duka.
Tak akan ku lupakan sentuhan tanganku kala aku tertidur lelap di kendaraan itu, bukankah begitu manis menyaksikan engkau yang tak ingin aku merasa tak nyaman?
Meski harus melangkah pergi sebab sadar diri, rapalan tentang kebahagiaanmu akan tetap rampung ku panjatkan.
Iftihal Muslim Rahman
Komentar
Posting Komentar