Menuju Perayaan Paling Meriah 3

Tak lagi ku dengar sayup dering ponselku yang biasanya membuatku kesal namun enggan ku tolak.

Panggilannya seolah magnet yang tak ingin ku lewatkan, benar tak ku abaikan meski wajah kesal ku rautkan.

Sejak kemarin, nada dering yang terlanjur ku bedakan itu tak lagi terdengar. 

Ku sadari harapan yang ku bunuh di hari-hari sebelumnya ternyata pertanda Tuhan yang enggan memikatku pada nikmat dunia lagi.

Sempat terbuai, akhirnya henti itu datang lagi. Hanya rapalan depan sajadah yang ku sisakan, sebab hati telah bergegas menyematkan namanya.

Tak aku lupakan, bagaimana caranya menyempurnakan senang yang belum menemui bahagia itu. Setidaknya pernah ku rasakan, menerima jumpa entah dimana yang ku artikan. 

Jika benar ini adalah kehilangan, maka ku sampaikan selamat datang, untukmu yang akan menjadi tema dari sekian banyak sajak yang akan lahir, persembahan hatiku.

Kelak, kuasa akan ku dapat atas merelakanmu. Aku kalah dicintai, namun aku menang menyelamatkan diriku, sama seperti caramu menyelamatkanku, melalui senyuman di ujung jurang kala itu.


12 Oktober 2020, Iftihal Muslim Rahman.

Komentar

Postingan Populer