when you fight becomes increasingly difficult
Aku berharap tidak ada pertemuan dulu
sebelum hatiku pulih dengan semua kesakitan ini. Semua perih yang kamu ukir
membuatku sadar bahwa bukan aku yang ingin kau bahagiakan. Namun takdir berkata
lain. Ketika aku ingin menjauh,cinta membuatku bertahan menjaga komunikasi
denganmu. Terlebih pertemuan yang tak ku inginkan selalu terjadi. Rasanya aku
ingin berteriak kepada Tuhan. Untuk apa selalu mempertemukan denganmu. Sadarkah
kamu? Bertemu denganmu hanya membuatku semakin sakit.
Aku ingin menjadi lebih kuat dari
sebelumnya. Aku terus menangisi nasibku. Aku terlalu nelangsa. Kisah cinta yang
harusnya harum malah berbau busuk. Aku ingin mencintaimu lebih dari yang kamu
harapkan. Tapi sekali lagi,takdir berkata lain. Kamu yang terlihat masih
mencintainya membuatku mencoba melepaskan perasaan ini ke titik paling rendah.
Aku ingin mencoba hidup tanpa dirimu. Aku tidak ingin larut dalam mencintaimu.
Terlalu besar luka yang kau buat jika aku bertahan.
Memperjuangkanmu adalah hal yang
sulit,itu kalimat awal yang dari dulu ku tau. Sayangnya,aku terlalu mencintaimu
hingga aku menutup telinga untuk hal itu. Aku tetap yakin bahwa aku bisa
membuatmu mencintaiku lebih dari kau mencintainya. Tapi aku salah.
Pada akhirnya aku harus kuat menanggung
nelangsa. Aku harus berhadapan dengan banyak kemungkinan buruk. Hanya setitik
peluangku untuk meraih bahagia. Bukan aku pesimis,tapi kenyataan yang aku tatap
yang membuatku yakin.
Aku harus sadar,bahwa bukan kamu bahagia
yang Tuhan titipkan. Mungkin akan ada bahagia yang lain,dan bukan kamu yang
merangkainya untukku.
Komentar
Posting Komentar