Penyulam Takdir
Oleh: Iftihal Muslim Rahman
Aku ingin berhenti jatuh cinta, kepada siapapun itu, aku tak ingin lagi. Semua hanya dianggap obsesi, kepada siapapun cintaku berlabuh, bahkan rasa sayangku, terlahir hanya untuk dinilai sebagai obsesi semata.
Sebenar-benarnya aku adalah kesalahan, aku harus terus berpura-pura menjadi wanita lain yang tak begitu perasa untuk dianggap menyenangkan. Aku dipaksa mati rasa supaya dirasa tulus. Padahal, aku tak pernah bahagia dengan diriku yang lain.
Aku temui diriku kembali yang mati empat tahun silam, tapi aku dipaksa membunuh diriku itu sebab kembalinya merasakan cinta adalah kesalahan bagi semua.
Beginilah aku dengan segala ketakutanku, beginilah aku dengan segala perisai yang melindungi hatiku, beginilah aku yang tak bisa diam atas detik-detik kehilangan, beginilah aku yang tegak bertahan hingga mereka bilang aku sebatas terobsesi.
Bukankah aku yang paling mengenali diriku? Bukankah aku yang paling tahu bagaimana bentuk cinta dan kasih sayang menurutku? Apakah aku salah tetap mencintai meski tak henti ditikam belati? Duka menghunus ceritaku setiap harinya.
Aku harus benar-benar berhenti menjadi diriku sendiri. Aku harus benar-benar berhenti mencintai. Aku harus benar-benar berhenti menghidupi hatiku. Aku harus benar-benar berhenti merasa. Aku harus segera mati.
Aku harus segera mati sebab itulah yang diinginkan semua hati. Ketiadaanku adalah hal terbaik bagi semua yang mengenalku. Sebab aku yang sesungguhnya tak pernah diterima. Aku yang sesungguhnya hanyalah sampah bagi semua. Aku yang sesungguhnya sebatas obsesi. Aku yang sesungguhnya adalah pelukis duka semua yang mengenalku.
Jika harus terus berpura-pura, aku memilih untuk menghilang, terlalu sakit untuk hidup menjadi orang lain. Tak ku temui bahagia sama sekali. Seluruh tawa hanya sulaman belaka yang tak pernah nyata. Seluruh harta hanya penenang yang mudah meluruh.
Mencintai diriku artinya membunuh diriku. Tak ada yang sudi menerima sesungguhnya diriku. Entah apa yang menahan semua untuk bertahan hidup bersamaku. Mengapa tak dibuang saja? Mengapa dibiarkan hidup? Aku harus segera menghilang. Aku harus segera mengakhiri derita mereka yang bertahan hidup bersamaku. Aku harus segera mati.
Juni 2020
Aku ingin berhenti jatuh cinta, kepada siapapun itu, aku tak ingin lagi. Semua hanya dianggap obsesi, kepada siapapun cintaku berlabuh, bahkan rasa sayangku, terlahir hanya untuk dinilai sebagai obsesi semata.
Sebenar-benarnya aku adalah kesalahan, aku harus terus berpura-pura menjadi wanita lain yang tak begitu perasa untuk dianggap menyenangkan. Aku dipaksa mati rasa supaya dirasa tulus. Padahal, aku tak pernah bahagia dengan diriku yang lain.
Aku temui diriku kembali yang mati empat tahun silam, tapi aku dipaksa membunuh diriku itu sebab kembalinya merasakan cinta adalah kesalahan bagi semua.
Beginilah aku dengan segala ketakutanku, beginilah aku dengan segala perisai yang melindungi hatiku, beginilah aku yang tak bisa diam atas detik-detik kehilangan, beginilah aku yang tegak bertahan hingga mereka bilang aku sebatas terobsesi.
Bukankah aku yang paling mengenali diriku? Bukankah aku yang paling tahu bagaimana bentuk cinta dan kasih sayang menurutku? Apakah aku salah tetap mencintai meski tak henti ditikam belati? Duka menghunus ceritaku setiap harinya.
Aku harus benar-benar berhenti menjadi diriku sendiri. Aku harus benar-benar berhenti mencintai. Aku harus benar-benar berhenti menghidupi hatiku. Aku harus benar-benar berhenti merasa. Aku harus segera mati.
Aku harus segera mati sebab itulah yang diinginkan semua hati. Ketiadaanku adalah hal terbaik bagi semua yang mengenalku. Sebab aku yang sesungguhnya tak pernah diterima. Aku yang sesungguhnya hanyalah sampah bagi semua. Aku yang sesungguhnya sebatas obsesi. Aku yang sesungguhnya adalah pelukis duka semua yang mengenalku.
Jika harus terus berpura-pura, aku memilih untuk menghilang, terlalu sakit untuk hidup menjadi orang lain. Tak ku temui bahagia sama sekali. Seluruh tawa hanya sulaman belaka yang tak pernah nyata. Seluruh harta hanya penenang yang mudah meluruh.
Mencintai diriku artinya membunuh diriku. Tak ada yang sudi menerima sesungguhnya diriku. Entah apa yang menahan semua untuk bertahan hidup bersamaku. Mengapa tak dibuang saja? Mengapa dibiarkan hidup? Aku harus segera menghilang. Aku harus segera mengakhiri derita mereka yang bertahan hidup bersamaku. Aku harus segera mati.
Juni 2020
How to win at slot machines - JTM Hub
BalasHapusSlots, table games, lottery 구리 출장샵 machines, 동두천 출장안마 scratch 김포 출장샵 cards, and video poker machines are all part 군산 출장안마 of 통영 출장마사지 a game-to-use strategy.