Terlalu Singkat

Terlalu Singkat
Aku tidak mengerti mengapa kita menjadi sedekat ini. Jujur saja,aku yang terluka. Mengapa lagi-lagi aku terjebak pada sebuah kisah yang salah. Ini sangat rumit. Mengapa harus menyayangi dia yang bahkan baru ku kenal. Yang paling menyakitkan,aku terlanjur menaruh hati sebelum mengetahui bagaimana dirinya,seperti apa dia.
Aku seperti kembali hancur. Belum tuntas semua kisah,muncul lagi kisah baru. Ini klise. Dan aku benci ketika harus terulang. Dan aku kini kelelahan untuk berfikir bagaimana baiknya.
Kami bukan sepasang kekasih,namun kamu berhubungan layaknya sepasang kekasih. Kami dekat,mempunyai panggilan sayang,pada setiap pertemuan pun menjadi saat yang berharga untuk kami. Aku bahkan semakin merindunya. Mulai hapal bagaimana tingkah lakunya,harum tubuhnya,sentuhannya,semuanya. Dan aku mulai tidak sabaran untuk pertemuan berikutnya dengan dirinya.
Aku terjebak.
Kemudiam aku kembali berfikir. Apakah dalam sepuhan kedekatan yang amat dalam ini dia merasakan hal yang sama denganku? Kasih sayang dan rasa saling membutuhkan,cinta dan takut kehilangan,rindu saat tak ada pertemuan,apakah dia juga rasakan hasrat untuk saling memiliki? Entahlah.
Harusnya tanpa aku berucap ia sudah paham betapa aku mencintainya. Kami sudah sedekat ini,sering bertatap mata.memperlihatkan senyum termanis kami,menggenggam erat jemari,memeluk seolah takut kehilangan,mencium seperti penuh dengan kasih sayang.
Rasanya ingin sekali aku berteriak,memberitahunya agar berhenti membangun harapan ini,jika pada akhirnya meruntuhkannya hanya dengan sekali sentuh. Aku lelah menangis karena cinta.
Well,aku semakin terluka,karena begitu banyak yang menentang kami. Semua sahabat ku melarang untuk semakin jauh berhubungan dengannya. Ia terlalu buruk. Sedang aku tengah dalam kebahagiaan,mereka mencaci dan menghujat tak lama lagi ia akan menghancurkan dan membuatku sakit. Aku semakin ketakutan.
Aku mengerti,dan aku paham. Sahabat ku tak khayal memberitahuku agar aku tak lagi jatuh,agar aku bisa lebih bahagia. Tapi aku bisa apa? Aku mencintainya sebelum ku ketahui bagaimana dia. Cinta terlalu cepat menyergap hati yang sedang penuh luka kala itu. Seandainya ada keajaiban untukku bisa dengan tepat mengambil keputusan. Aku ingin seperti yang lainnya.
Bahagia.

Komentar

Postingan Populer