Cerita Singkat Tentang Kehilangan Cinta Yang Baru



Kamu sering bicara tentang kedewasaan. Kamu bilang kamu senang dengan kedewasaan yang aku miliki. Kamu pun bercerita tentang pecundang. Kamu bilang aku tidak boleh menjadi pecundang. Kamu membuat aku nyaman dengan semua kesederhanaan yang kamu miliki. Rasanya aku ingin tertawa keras,tapi yang terjadi,aku malah menangis. Tingkahmu membuat aku kecewa. 
Kamu ingin seseorang menjadi dewasa,tapi kamu kekanak-kanakkan. Kamu benci pecundang,tapi malah kamu yang berlaku demikian. Aku bukan kecewa karena kamu tidak bisa mencintaiku. Aku kecewa,karena harusnya kamu tidak pergi dan menjauh.
Duniamu mengingatkanku pada masa lalu. Entah karena pola fikir Sekolah Menengah Kejuruan yang kamu miliki,atau tentang apapun tentangmu. Yang jelas,aku nyaman. Aku senang mendengar kamu bercerita,tentang mantan kekasihmu,tentang keluargamu,tentang duniamu di STM,atau tentang apapun itu. Kamu seorang yang taat beragama,dan aku tau kini kamu merubahku. Bukan karena kamu,tapi kamu mengingatkan aku pada Tuhan yang pada akhirnya membuatku selalu mengingatNya.
Tapi aku tau aku salah mencintaimu. Kamu mencintai seseorang yang lain,dan itu bukan aku. Kamu tau sesakit apa rasanya? Ketika keluar dari kesakitan,terbuai bahagia lain dan akhirnya kembali menjerit kesakitan?
Namun aku bertahan,aku cinta. Hanya itu alasanku. Sekarang kamu mengetahui siapa orang yang membuatku bahagia. Dan setelahnya kamu pergi. Haha. Kamu rangkai seribu cahaya indah warna-warni saat hanya hitam kelabu yang aku tatap. Kamu menyadarkanku ada bahagia lain setelah sakit. Tapi kamu juga yang leburkan warna-warni itu. Kamu pergi.
Dunia menatapku seolah aku seorang yang baik-baik saja. Seorang yang merantai dirinya dari duri kesakitan. Tapi mereka salah. Aku tergenang dalam lautan air mata yang ku telan sendiri. Tak pernah ku tunjukkan. Dan entah kini sesakit apa dan serapuh apa aku,yang pasti aku tak dapat lagi sembunyikan hancurnya bahagiaku. Aku kesakitan.
Kamu yang katakan padaku bahwa kamu peduli padaku,kamu bilang kamu senang berteman denganmu. Sekalipun hanya sebatas teman,setidaknya kita bias dekat. Dan itu membuatku bahagia,sesederhana ini cintaku. Merengkuh batin dan menelangsakan hati. Kamu pergi beitu saja,menghapusku dari memori cerita denganku. Aku tak ada lagi dalam lembaran kisahmu.
Kamu benar,aku harus pergi menjauh dari cinta yang salah ini. Setidaknya kamu sudah tau,bahwa sosok yang selama ini aku cintai,ternyata adalah kamu.
Tuhan,bisakah kami kembali seperti dulu? Menjadi teman yang sangat dekat,bercerita kembali tentang kami,bertukar kabar dan saling perhatian,bercerita hingga larut malam. Kini aku rapuh,semakin jatuh. Aku ketakutan untuk merasakan bahagia,aku takut sedih lagi. Aku rindu kamu,rindu kita.

Komentar

Postingan Populer