Setelah Sekian Lama Membisu



Aku merasa terlalu indah saat memiliki dirimu, begitu nyata wujudmu ku miliki hingga tak ada lagi angan di sana. Kau hadir membawa cerita penuh bahagia meskipun diisi oleh air mata, kita tetap tenggelam bersama. Aku merasa cukup telah memilikimu, seolah tak butuh siapa pun tuk temani setiap sepiku. Kau teramat ku gilai. Salahku begitu mencinta. Membuatku hanya tersiksa sendiri dan menyiksamu pula karena inginkan kau tetap tinggal.
Hampa. Sakit. Aku semakin kehilangan arah. Kau semakin jauh melangkah. Iya, melangkah mundur pada masa lalu. Kau kembali padanya, hingga ku sadari selama ini aku hanya sebatas pelampiasanmu. Tak pernah ada artinya buatmu, yang kau cintai hanya dia. Tak pernah aku kau cintai sedang selama ini kau siksa aku dengan beribu kenangan indah. Aku hancur, remuk. Rasa ku mati kau bunuh paksa.
Kamu mengenalkan aku tentang duniamu, membawaku pada banyak pemahaman tentang dirimu, bahwa kamu sosok yang baik. Aku mengenalmu lebih dari siapapun. Banyak hal yang kamu ceritakan padaku dan tidak kamu ceritakan pada orang lain.
Kamu menjadi dirimu sendiri, apa adanya, dan aku tetap tergila-gila pada dirimu dan duniamu. Sangat indah semua hari yang kamu temani. Aku bahkan lupa rasanya sakit, meskipun kesakitan menjalani kisah bersamamu.
Aku hanya mengerti bahagia karena mencintaimu dan memilikimu, meski tak diketahui banyak orang. Hingga akhirnya aku sadar kamu tak pernah bahagia, hingga akhirnya kamu mengatakan tak pernah ada yang indah dalam hubungan yang selama ini kita jalani. Aku selalu menyakiti. Aku selalu membuat kesalahan. Aku tak pernah pantas bersanding denganmu.
Terima kasih telah menyembuhkan luka yang kurang lebih empat tahun bersarang di hatiku, pun telah menumbuhkan luka baru yang lebih parah. Terima kasih mengukir kenangan yang tak terlupakan, terlalu indah meski sakit untuk diingat. Kamu akan selalu menjadi yang terbaik. Maaf tak pernah membawa bahagia untukmu.
Kau perlu tau, aku selalu ada untukmu dan tidak akan membiarkan siapapun menjatuhkanmu, aku ingin selalu meninggikanmu meski harus menjadi rendah. Bukan bodoh atau terlalu berambisi, aku hanya tak ingin lebih sakit melihat orang yang ku cintai kesakitan. Percayalah, aku adalah yang paling sakit menyaksikan semua lukamu.
Untukmu yang tak pernah menjadikanku pilihan, yang tak pernah mencintaiku dan tak pernah bahagia bersamaku, yang terus merasa ku sakiti. Maafkan aku tak bisa menjadi yang terbaik untukmu dan menjaga segala pencitraanmu. Aku, sangat mencintaimu. Aku, teramat menyayangimu. Aku, akan selalu merindukan hadirmu. Biarkan aku menjadi dermaga tempat engkau pulang selepas semua perjalanmu.

Komentar

Postingan Populer